Kamis, 25 November 2010

BAB 9 ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI dan KEMISKINAN

BAB 9
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI dan KEMISKINAN

Pe1. Pengertian Ilmu pengetahuan teknologi dan nilai

Dari sudut pandang filsafat ilmu
  • Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistimatisasi, dan diinterprestasi sehingga menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat di uji ulang secara ilmiah.
  • Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan panca indra, instuisi, dan firasat.
Secara etimologi
Ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan.
Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge) mempunyai pengertian yang berbeda. Ilmu adalah pengetahuan yang telah memiliki sistematika tertentu atau memiliki ciri-ciri khas serta merupakan spesies dari genus yang disebut pengetahuan.
Wan Abdul Kadir (2007) telah mendefinisikan nilai sebagai ukuran yang diberikan oleh seseorang individu tentang sesuatu atau perlakuan baik atau buruk, halus atau kasar, tinggi atau rendah, berasaskan kepada kelakuan yang telah menjadi kebiasaan atau kelaziman yang dikongsi bersama dan telah disahkan oleh masyarakat kedudukan nilai itu. Anggota masyarakat dapat menyatakan ukuran nilai dalam menentukan sesuatu atau perlakuan berasaskan kepada pengalaman yang diterimanya melalui proses sosiolisasi..


M2. Menjelaskan pengertian kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
  • Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
  • Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
  • Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

STUDI KASUS:
Dalam pendidikan, kemiskinan mempengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari keluarga miskin, kebutuhan dasar mereka seperti yang dijelaskan oleh Abraham Maslow dalam hirarki kebutuhan Maslow; kebutuhan akan keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan jadwal makan yang teratur membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar. Lebih jauh lagi, dalam lingkungan pendidikan ada istilah untuk menggambarkan fenomen "yang kaya akan tambah kaya dan yang miskin bertambah miskin"

OPINI :
Menurut pendapat saya, saat ini di Indonesia khususnya sangat penting anak bangsa mendapatkan pendidikan yang layak dan kemiskinan tidak menjadikan batu sandungan bagi mereka. Saat ini, pemerintah harus lebih memperhatikan pendididkan untuk yang layak, dan penanggulangan serius untuk mengurangi agka kemiskinan.

SUMBER :
      http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar